Tryst
-A Queer Love Story-
Mari kita membahas novel ini, ceritanya novel ini mendapat dua resensi dari dua orang yang cukup terkenal atau mungkin dikenal.
Rheam Juanianti, penulis novel 'Love in Prague' dan 'Celah Waktu';
"Jatuh cinta bisa dialami siapa saja. Setiap cerita yang dikemas menarik di novel ini bisa membuat kita penasaran dan senyum-senyum sendiri."
Imam Wibowo, Announcer dan Asst. Prog. Director 94.7 U-FM;
" Ati2 kalo bacanya pake perasaan. Even yang namanya cinta itu belum tentu indah & belum tentu yang kita bayangin."
Oke.... Start to the point.
Udah banyak novel yang menyangkut gay atau lesbian yang gw baca, pertama gw baca buku ini karena gw tertarik sama sub-judulnya yang berisikan; 'A Queer Love Story'. Kalimat pertama yang ada di kepala gw adalah; Wow! Mirip kayak Queer As Folk [serial TV mengenai dunia gay yang diproduksi oleh Showtime di Amerika]. Gw beli deh...
Halaman satu... astaga ini novel tulisannya kecil-kecil banget! Gak nyaman bacanya....
Halaman satu, mulai di tengah halaman... astaga... ini novel di edit gak ya??? Perasaan editor gw itu orangnya perfeksionis abis, bisa mati gw kalo berani nyodorin naskah kayak gini, jangankan naek cetak, dilirikpun tidak.
Halaman dua... oh... oke, setting luar negeri, dalam cerita mengenai Dracula. Gw masih berusaha membaca. Tapi lama kelamaan novel ini ngebuat gw pengen mencaci, secara gitu... gw tau banget gimana rasanya digembleng sama editor yang ternyata menjadikan naskah cerita gw jadi oke.
Halaman tiga.... arggghhhhh!!! God no!!! Bukan gw bermaksud untuk menjelekkan sang penulis, ada beberapa poin penulisan yang menurut gw oke... tapi tolong dong, kalo mau bikin cerita mengenai gay jangan dirusak. Buat seindah mungkin, yang menyentuh, jadi semua orang bisa baca. Karena menurut gw gak semua orang bisa menerima novel seperti ini, kecuali dibahas dan dijelaskan melalui sisi psikologis. Gw juga nulis cerita yang mengarah kesana, tapi gw berpikir gak kepengen buat orang jijik.
Mungkin penulis terlalu terbawa-bawa dengan nuansa Queer As Folk, sehingga bahasa yang dituturkan cenderung kasar dan kurang punya wibawa.
Kalo boleh usul dengan penulis atau para pembaca yang ingin membaca novel ini mending gw saranin buat baca yang lain dulu, misalnya Lelaki Terindah by Andrei Aksana, atau coba baca Maroon-Luka Sang Penulis by Rien [bukan bermaksud bela partner sendiri, tapi boleh dicompare...]
Saran yang lain; jika ingin mengambil pasar pembaca di Indonesia, tolong sesuaikan dengan watak dan adat orang Indonesia. Karena menurut gw... [no offense- kalo mau kritik novel gw juga boleh, kita di sini fair kok] novel ini kurang worth it buat dibaca, mending pinjem kalo emang mau tau or beli aja punya gw nih...
PS: Ini subjektif, karena gw cuma bisa kuat baca sampe beberapa lembar aja, selanjutnya gw udah nerka gimana endingnya dan bagaimana isinya, menurut gw seperti ini. Tapi mungkin ada pendapat yang laen... susah buat gw buat meneruskan baca novel ini, mending gw di suruh pake rok keliling Jakarta daripada baca novel ini.
Satu lagi yang menarik dari novel ini, penulis merekomendasi sebuah novel yang berjudul; A Picture of Dorian Gray [kalo gak salah, gw sempet dua kali baca penulisnya menuliskan resensi novel ini].
Trus, si penulis pastilah pecinta dunia vampir dan dracula [hampir mirip kayak gw], penyuka band Franz Ferdinand .
Pendek kata [bagi pecinta manga] --> Trsyt adalah sebuah Doujinshi dari karya apik Showtime yang berjudul ; Queer As Folk [God! I love you Michael!]
-A Queer Love Story-
Mari kita membahas novel ini, ceritanya novel ini mendapat dua resensi dari dua orang yang cukup terkenal atau mungkin dikenal.
Rheam Juanianti, penulis novel 'Love in Prague' dan 'Celah Waktu';
"Jatuh cinta bisa dialami siapa saja. Setiap cerita yang dikemas menarik di novel ini bisa membuat kita penasaran dan senyum-senyum sendiri."
Imam Wibowo, Announcer dan Asst. Prog. Director 94.7 U-FM;
" Ati2 kalo bacanya pake perasaan. Even yang namanya cinta itu belum tentu indah & belum tentu yang kita bayangin."
Oke.... Start to the point.
Udah banyak novel yang menyangkut gay atau lesbian yang gw baca, pertama gw baca buku ini karena gw tertarik sama sub-judulnya yang berisikan; 'A Queer Love Story'. Kalimat pertama yang ada di kepala gw adalah; Wow! Mirip kayak Queer As Folk [serial TV mengenai dunia gay yang diproduksi oleh Showtime di Amerika]. Gw beli deh...
Halaman satu... astaga ini novel tulisannya kecil-kecil banget! Gak nyaman bacanya....
Halaman satu, mulai di tengah halaman... astaga... ini novel di edit gak ya??? Perasaan editor gw itu orangnya perfeksionis abis, bisa mati gw kalo berani nyodorin naskah kayak gini, jangankan naek cetak, dilirikpun tidak.
Halaman dua... oh... oke, setting luar negeri, dalam cerita mengenai Dracula. Gw masih berusaha membaca. Tapi lama kelamaan novel ini ngebuat gw pengen mencaci, secara gitu... gw tau banget gimana rasanya digembleng sama editor yang ternyata menjadikan naskah cerita gw jadi oke.
Halaman tiga.... arggghhhhh!!! God no!!! Bukan gw bermaksud untuk menjelekkan sang penulis, ada beberapa poin penulisan yang menurut gw oke... tapi tolong dong, kalo mau bikin cerita mengenai gay jangan dirusak. Buat seindah mungkin, yang menyentuh, jadi semua orang bisa baca. Karena menurut gw gak semua orang bisa menerima novel seperti ini, kecuali dibahas dan dijelaskan melalui sisi psikologis. Gw juga nulis cerita yang mengarah kesana, tapi gw berpikir gak kepengen buat orang jijik.
Mungkin penulis terlalu terbawa-bawa dengan nuansa Queer As Folk, sehingga bahasa yang dituturkan cenderung kasar dan kurang punya wibawa.
Kalo boleh usul dengan penulis atau para pembaca yang ingin membaca novel ini mending gw saranin buat baca yang lain dulu, misalnya Lelaki Terindah by Andrei Aksana, atau coba baca Maroon-Luka Sang Penulis by Rien [bukan bermaksud bela partner sendiri, tapi boleh dicompare...]
Saran yang lain; jika ingin mengambil pasar pembaca di Indonesia, tolong sesuaikan dengan watak dan adat orang Indonesia. Karena menurut gw... [no offense- kalo mau kritik novel gw juga boleh, kita di sini fair kok] novel ini kurang worth it buat dibaca, mending pinjem kalo emang mau tau or beli aja punya gw nih...
PS: Ini subjektif, karena gw cuma bisa kuat baca sampe beberapa lembar aja, selanjutnya gw udah nerka gimana endingnya dan bagaimana isinya, menurut gw seperti ini. Tapi mungkin ada pendapat yang laen... susah buat gw buat meneruskan baca novel ini, mending gw di suruh pake rok keliling Jakarta daripada baca novel ini.
Satu lagi yang menarik dari novel ini, penulis merekomendasi sebuah novel yang berjudul; A Picture of Dorian Gray [kalo gak salah, gw sempet dua kali baca penulisnya menuliskan resensi novel ini].
Trus, si penulis pastilah pecinta dunia vampir dan dracula [hampir mirip kayak gw], penyuka band Franz Ferdinand .
Pendek kata [bagi pecinta manga] --> Trsyt adalah sebuah Doujinshi dari karya apik Showtime yang berjudul ; Queer As Folk [God! I love you Michael!]
1 comment:
Kok gue nggak ngeh ada testi si riheam di novel ini ya.Dia kan jadi testimoner Siluet juga.Inget nggak lo?Yahh,tar disamain lagi sama novel kita.
Post a Comment