Friday, September 26, 2008

The Devil's DNA




(Huaaaahhh... akhirnya..... bisa juga masuk ke blog ini... soalnya tadi susah pisaaan euuuy..)




SATU PEMBUNUHAN TAK PERNAH CUKUP
BAGINYA, MEMBUNUH ADALAH CANDU TERKUAT,
HASRAT TERLUHUR, EKSPRESI CINTA TERMANIS…

Gue baru aja baca novel ini. Gue bener-bener nggak bisa melepaskan tangan gue sebelum menyelesaikan novel ini. GILA! Penulis berbakat banget. Mungkin inilah novel thriller terbaik yang pernah gue baca. Nggak rugi gue ngeluarin uang 59.900 untuk beli novel ini.

Novel ini gue temukan di gramed Semanggi, tapi karena keterbatasan budget, gue akhirnya membeli juga di gramed Cinere.

Sinopsisnya :

-1983-
Allison Wallis, seorang dokter muda, ditemukan tewas mengenaskan di dalam apartemennya di Manhattan. Detektif Francis X Loughlin menangani kasus ini. Ini adalah kasus besar pertamanya. Kecurigaan tertuju pada Julian ”Hoolian” Vega, anak pengawas gedung apartemen Allison. Hoolian adalah seorang pelajar sekolah Katolik, penggemar fiksi ilmiah berusia tujuh belas tahun. Francis berhasil menyeret Hoolian ke penjara. Kasus pun ditutup.

-2003-
Francis menjelang masa pensiunnya dan terancam mengalami kebutaan. Di penghujung karirnya itu, ia kembali menangani kasus besar. Lagi-lagi pembunuhan seorang dokter wanita muda. Korban kali ini pun memiliki kemiripan fisik dengan Allison Wallis. Kebetulan, Hoolian saat itu telah bebas dan bekerja di daerah TKP. Awalnya ini tampak seperti kasus mudah, sampai kemudian diketahui fakta bahwa DNA pembunuh yang ditemukan di bawah kuku korban adalah DNA Allison Wallis—korban pembunuhan 20 tahun lalu!

Gue menyelesaikannya hanya dalam waktu satu setengah hari. Mungkin Anda-Anda semua menganggap sepele cerita karena dari sinopsisnya aja udah bisa ditebak siapa pembunuhnya. Tapi,tapi,tapi... itu SALAH! Pikiran itu pernah menggelayuti benak gue juga pas baca sinopsisnya. Tapi, hal itu yang jadi menarik. Nggak mungkin segampang itu penulis membocorkan rahasia terbesar novelnya. Dan yang bikin lebih menarik lagi, flashback itu. Flashback adalah favorit gue. Kebanyakan novel gue memiliki style seperti itu. Mungkin hamper semua. Yang jelas terlihat di Hujan, The Sacred Night (dulu Malam Inaugurasi) tapi novel yang ini belum dikasih ke penerbit walaupun udah selesai, dan MaRooN (sedikit mengandung flashback).

Flashback yang bikin gue paling tertarik dengan novel ini. Dan ternyata, pas gue baca nggak hanya unsur satu itu yang paling OKE. Tapi SEMUANYA… Bener-bener nggak bisa ditebak. Coba aja lihat, testi-testi yang mendukung novel ini. Yang best of the best :

“Tidak ada novel yang lebih baik daripada novel ini” -The New York Sun-

“Sebuah thriller psikologis yang menegangkan. Akhirnya sungguh mengejutkan dan tak terduga” -Time Magazine-

“Salah satu novel terbaik yang pernah saya baca” -Stephen King-

See? Gue yakin semua endorse ini JUJUR apa adanya, nggak sekedar testi, karena gue emang sangat mengagumi novel ini, penulisnya : Peter Blauner.

Seorang penulis yang telah memenangkan Edgar Allan Poe Award, dan novel-novelnya telah ditranslate ke enam belas bahasa.

Kalimatnya indah banget, detail, penuh pelajaran moral, dan tentunya misterius…

Salah satu kalimat terbaiknya (menurut gue) yang gue temukan di prolog :

Dokter membantumu lahir ke dunia, pengurus pemakaman mengantarmu kembali ke dalam tanah, dan jika terjadi sesuatu yang tidak beres diantara kedua waktu itu, orang akan memanggil polisi.

Gue nggak akan berkomentar lebih banyak lagi deh tentang novel ini. Ini bener-bener novel thriller terbaik yang pernah gue baca.

Jika Anda mengaku pencinta thriller, Anda jangan hanya membaca atau meminjam novel ini, tapi... ANDA HARUS PUNYA!

No comments: