Tuesday, September 9, 2008

BREATHLESS

Dalam kesempatan ini, ijinkan saya untuk memperkenalkan novel
terbaru yang berbuat untuk segera diserahkan pada bapak Editor
[halah basi banget sih, kayak gak gw aja yang ngomong...]
Ini novel yang udah tertunda janjinya sejak bulan Juni...
Selamat mengkritik dan dibaca...

Banyak misteri yang terkandung dalam kehidupan manusia, mereka yang menutup mata hanya akan mengenal satu dunia dan satu kehidupan; dunia manusia dan kehidupan yang mereka yakini saat ini.

Selama ini manusia begitu didoktrin oleh ketakutan yang diciptakan di layar lebar, bahwa setan-setan itu bisa membunuh dan menganggu manusia. Kenyataannya, mereka juga sama tidak melihat kita manusia. Setan adalah mahluk dunia kedua dengan kasta terendah, diciptakan tanpa kecerdasan dan tanpa kekuatan khusus. Manusia yang bisa melihatnya hanya berpikir mereka ‘bisa’ melihatnya, sebetulnya tidak.

Benar adanya kalau manusia adalah mahluk sosial, mahluk sempurna ciptaan Tuhan. Karena mereka terlalu sempurna itulah yang menyebabkan kerumitan di dalam kepala mereka. Manusia lemah pada gelap, ketakutan pada manusia bisa membuat mereka berhalusinasi dan mulai menciptakan berbagai macam bayangan yang mereka yakini ada. Yaitu; hantu, setan, mahluk halus yang selama ini mereka pelajari dari layar lebar.

Manusia hanya mempercayai dirinya sendiri, menimbulkan berbagai macam pemikiran, mulai dari yang paling buruk, hingga pemikiran yang paling cemerlang. Ide-ide brilliant, otak psikopat, penemuan cemerlang, sampai kelakuan minus ala idiot. Itulah manusia, merasakan takut, merasa kuat, cerdas, bodoh, sekaligus lemah. Mahluk yang sempurna.

The Old Legend

Sejak jutaan tahun yang lalu kegelapan sudah selalu berusaha untuk menguasi bumi sebagai neraka kedua. Karena bumi adalah planet yang penuh dengan energy kehidupan, makanan lezat bagi kegelapan.

Tapi tidak pernah diciptakan sebuah kekuatan tanpa lawan, selalu akan ada bagian yang putih dan hitam, bagian depan dan belakang, pro atau kontra. Kehidupan tidak pernah berjalan dengan baik dan selalu sama, manusia adalah mahluk sosial dengan kompleksititas rasa yang luar biasa.

Benci, sedih, marah, duka, suka, cinta, kasih dan masih banyak lagi rasa yang bisa dikecap manusia. Mahluk paling sempurna di jagat raya, nyata, ada dan penuh dengan kompleksititas rasa.

Untuk menghadapi kegelapan dilahirkan manusia-manusia dengan kekuatan khusus, anak-anak Indigo yang memegang masa depan bumi. Sayangnya anak-anak ini tidak akan bertahan dalam kemurnian terlalu lama, kotornya pikiran manusia akan segera mengkonsumsi mereka. Sehingga tidak jarang anak-anak indigo ini tumbuh menjadi sosok yang luar biasa jahat, seorang psikopat yang jenius, tumbuh menjadi orang-orang yang ingin menenggelamkan bumi ke dalam keserakahan duniawi.

Terdapat kumpulan orang-orang yang akan menuntun jiwa murni anak-anak indigo mencapai jalan yang benar, tapi di mana ada kebaikan selalu ada kejahatan. Tidak sedikit pihak yang berusaha untuk menodai pikiran jernih anak-anak indigo ini, jumlah indigo murni jauh lebih sedikit di banding indigo yang sudah ternoda dengan keburukan duniawi.

Tapi di setiap cerita kebaikan selalu menang, tidak pernah diijinkan kegelapan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Di lahirkan lagi manusia penguasa elemen yang sempurna, hanya manusia dengan jiwa khusus yang mampu menghancurkan kegelapan dan mengembalikan keseimbangan dua dunia.

Seribu tahun sekali segel yang mengunci kekuatan kegelapan akan melemah, dan memaksa manusia serta mahluk gaib untuk menerima neraka yang sebenarnya. Kegelapan akan menelan kedua dunia yang ada, menelan sari kehidupan yang ada dan menghancurkan segala yang ada di permukaannya.

Terdapat empat segel yang harus dikembalikan pada tempatnya semula sehingga kekuatan kegelapan tidak akan menyerbu masuk dan menghancurkan keseimbangan dua dunia.

Dua berada di dunia pertama, yang dihuni oleh para manusia berhati kompleks. Dan dua lagi berada di dunia kedua, yang dihuni oleh para mahluk gaib.

Tidak sembarangan kekuatan yang diperlukan untuk menyegel kembali segel kegelapan, dibutuhkan orang-orang yang mampu hidup dalam dua dunia; dunia manusia dan dunia gaib.

Karena manusia biasa atau Indigo tanpa kemampuan khusus tidak akan mampu bertahan lama di dunia gaib, dan mahluk dunia gaib tidak akan bertahan lama di dunia manusia tanpa masternya.

Untuk itulah terlahir jiwa-jiwa khusus seribu tahun sekali, jiwa yang khusus dilahirkan hanya untuk mengunci kegelapan. Mereka hidup untuk mati demi keseimbangan dua dunia.

Satu kali saja para tetua tidak bisa menyelamatkan jiwa-jiwa khusus yang sudah terlahir di dunia, maka kehidupan akan segera menjadi sejarah. Satu saja dari jiwa yang terpilih terseret dalam kegelapan, tidak ada jaminan segel kegelapan akan kembali seperti semula.


Berhasilkah keseimbangan dua dunia dijaga, dan bumi lepas dari cengkraman kegelapan? Atau malah tenggelam dalam keputusasaan dan menghancurkan seluruh ras manusia dari kehidupannya?
Nasib bumi dan dunia kedua berada di tangan para Indigo yang memiliki takdir untuk hidup di dua dunia.
Para Indigo berjiwa murni dan sekaligus rasa 'membunuh' di dalam dirinya? Dua jiwa dalam satu tubuh yang meng-izinkan mereka menjadi 'istimewa' ?

Dalam cerita ini gak cuma diceritakan mengenai Indigo, tapi menyinggung sedikit areal rahasia milik pemerintah. Seperti Area 51 di Amerika, yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah berat yang timbul dan sama sekali irrasional?
Benarkan ada manusia Indigo? Atau mereka semua hanya lahir dari pemikiran rumit manusia lagi?

Temukan jawabannya segera!
[Tolong doakan juga supaya gw cepet bisa menyelesaikan ini novel, dan melunasi hutang yang tertunda....]

Cheers...

4 comments:

rina said...

Yas, ini sinopsis mu ya?
Cerita kamu kalau dibaca sepintas, masuk genre sci-fiction, atau thriller psikologis gitu ya?

So far baca, oke. Artinya, ide orisinil. Konflik juga sepertinya udah terbayang sih.

Tentang pertarungan antara 2 dunia, dan perjuangan menyelamatkan nyawa indigo itu, supaya keselarasan tetap terjaga, kan?

Tapi gaya cerita kamu, mungkin karena ini baru sinopsis, terlalu to the point ya Yas. Maksudku, kamu nggak pakai aturan baku seperti perkenalan masalah, konflik, menanjak klimaks, dan cooling downnya.

Tapi ini sih baru sepintas penilaian aja. Dan karena minim data, aku belum bisa komentarin lebih lanjut.

Coba deh, masukin excerpt, cuplikan awal cerita kamu, jadi yang baca bisa kebayang, gaya cerita kamu gimana, model percakapan, gaya bahasa, dan deskriptif tempat-tempat yang kamu gunain.

Oke?
Ditunggu ya ;-)

Karena dengan adanya semua unsur itu, yang ada di cuplikan cerita yang kamu buat, baru aku bisa komentarin nih, apakah cerita mengalir atau tidak. Dan juga apa tempat yang digunakan cukup deskriptif untuk membawa pembaca masuk ke dalamnya.
Dari segi penggalian emosinya gimana.
Gitu, Yas.


Kalau dari sinopsisnya sih, seru juga!

Ditunggu cuplikan bab awalnya, ya ;-)

Asrini Mahdia said...

buruan selesein... needs your idea to our dwilogy...

Miss Thee said...

Huehuehue.... emang gak jago bikin sinopsis... Biasanya yang buat si Rini, jadi begini deh... Hahahaha...
Nanti aku kirim ke mbak Rina, Rini dan pak Han kelanjutannya... Sebentaaarrrr... lagi... abis itu kritik abis2an ya....

rina said...

Oke deh ;-) Ditunggu ya. Penasaran nih, hehehe =)