Tuesday, September 9, 2008

A very yuppy wedding - metropop book



The life of a business banker is 24/7. Bagi Andrea, banker muda yang tengah meniti tangga karier di salah satu bank terbesar di Indonesia, rasanya ada 8 hari dalam seminggu.
Power lunch, designer suit, golf di Bintan, dinner dengan nasabah, kunjungan ke proyek debitur, sampai tumpukan analisis feasibility calon nasabah, she eats them all.
Namun di usianya yang menginjak 29 tahun, Andrea mungkin harus mengubah prioritasnya, karena sekarang ada Adjie, the most eligible bachelor in banking yang akan segera menikahinya.

So she should be smiling, right? Not really.
Tidak di saat ia harus memilih antara jabatan baru dan pernikahan, menghadapi wedding planner yang demanding, calon mertua yang perfeksionis, target bank yang mencekik, dan ancaman denda 500 juta jika ia melanggar kontrak kerjanya.

Dan tidak ada Manolo Blahnik atau Zara atau Braun Buffel yang bisa memaksanya tersenyum di saat ia mulai mempertanyakan apakah semua pengorbanan karier yang telah ia berikan untuk Adjie tidak sia-sia, ketika ia menghadapi kenyataan bahwa tunangan sempurnanya mungkin berselingkuh dengan rekan kerjanya sendiri.

Welcome to the world of Andrea Siregar, the woman with the most rational job on the planet as she is making the most irrational decisions in her own personal life.

Penilaian gue? Keren lagi ;-)
Hehehe, kayaknya semua buku yang gue resensi di sini emang buku yang gue suka banget.

Oke, I know, seharusnya buku yang gue nggak suka pun harus di-resensi. Tapi sampai sekarang, belum ketemu yang benar-benar sreg buat gue bikin ulasannya.

Tapi tentang a very yuppy wedding itu, gue suka.
Sekali lagi, okelah, semua orang boleh bilang buku ini sinetron banget. Tokoh cowoknya keren and guanteng, dan tokoh ceweknya cantik dan tajir.
Mereka hidup dengan filosofi hedonisme, mengkonsumsi benda-benda yang tidak affordable dengan gaji mereka sebagai banker.
Tapi... so what?

Gaya penuturan Ika itu bagus banget. Mengalir lancar, lucu, menyentuh di bagian tertentu.
Gue bisa merasakan gaya sayang-sayangan mereka ketika pacaran, meskipun ya, benar lagi, sebagai seorang banker dewasa, masalah2 diantara mereka itu tidak layak tampil.
Most of them just a misunderstanding problem, jealousy thing, and any other simple things that should not be an obstacle in their way, considering both of them are middle twenty something aged, not a teenage anymore.

Tapi ya itulah cerita, dan itulah buku.

Menyitir kalimat salah satu teman baik gue, Odiee, cerita ini ialah satu buku with less conflict, but still, the most interesting one to be read.

So guys, enjoy!

Gue lagi nunggu 2nd booknya Ika, divortiare. Udah pesen dari Om Han, tapi masih belum balik ke cafe bukunya. Please inform ya Om.

No comments: