Sunday, September 7, 2008

The Ghost Writer

Notes : Ini aku kasih 3 resensi niy, term pertama dulu kan, bacanya dari bawah ke atas kan ya.. ^_^
The Ghost Writer

Gerard Freeman, tumbuh besar di kota kecil pedalaman Australia, senang mendengar ibunya berkisah tentang masa kecilnya yang bahagia di pedesaan Inggris. Pada suatu sore yang panas, Gerard menunggu ibunya terlelap, lalu mengendap-endap masuk ke kamar ibunya, membuka laci yang selalu terkunci, yang menyimpan masa lalu ibunya...

Selama dua puluh tahun kemudian, Gerard masih tinggal dengan ibunya yang selalu ketakutan, menjalani hidup di alam maya bersama Alice, sahabat pena yang tak pernah dilihatnya. Selama itu pula, kisah-kisah hantu yang ditulis Viola, nenek buyutnya, selalu membayangi, memberinya petunjuk mengenai teka-teki gelap keluarganya...

Dan salah satunya menjadi nyata.

Nah, ini resensi terakhir gue untuk term ini (hehehe)... Tapi kayaknya gue nggak akan berpanjang-panjang untuk membahas mengenai novel bertema cinta dan thriller hantu ini.
Ini adalah tulisannya John Harwood (copyright 2004) dan kabarnya udah pernah difilmkan? Gue nggak tahu lagi tentang filmnya, tapi mungkin dibandingkan membaca novelnya, lebih baik nonton filmya (berbanding terbalik dengan novel-novelnya JK Rowling).
Novel ini gue temukan di Gramedia Pondok Indah, dan entah kenapa gue tertarik untuk membeli. Mungkin karena heran, kok ada hantu bisa nulis. Gue berharap imajinasi penulis bisa lebih dari dugaan gue yang meremehkan novel ini. Tapi ternyata, isinya nggak jauh dari dugaan gue. Sejujurnya, jarang sekali gue membeli novel-novel hantu (takhayul semacamnya gitulah) kecuali kalau bener-bener ada yang membuat gue tertarik (sorry ya pak han, hehehe... tapi aku beli kan... hehehe) Dari novel ini, ya... judulnya itulah...
Tapi ternyata, nggak ada satupun yang membuat gue tertarik, idenya biasa, alurnya biasa, dan sangat membosankan karena terlalu dan sangat amat bertele-tele. Agak rugi juga sih ngeluarin 55.000 untuk beli novel ini. Hehehe.... Kalau mau kasih penilaian, dari skala 1 sampai 10, mungkin gue kasih 4. Rada ekstrem ya, hehehe... soalnya ceritanya bener-bener hantu banget siy, hal yang sangat irasional buat gue, dan nggak tertarik untuk sekalipun menulis tentang hantu dan hal-hal yang berbau takhayul (sekali lagi maaf kalau menyinggung ya teman-teman... hehe).
Novel ini nggak worth-it buat dibaca apalagi dibeli. Jangan deh, walaupun di halaman terakhir penulisnya memenangkan International Horror Guild Award tahun 2005 untuk novel pertama terbaik (novel ini), tapi buat gue sama sekali nggak pantes untuk diberi penghargaan. But, who knows... kalau memang ada yang suka, resensi ini subjektif kok, hehehe....

No comments: